Jumat, 16 Mei 2014
8 COWO TERKECEW DI SMK TRI MITRA ANGKATAN KE 9
Yang selalu bimbang dalam masalah hati, Namun yakin akan masa depan
Jumat, 28 Februari 2014
Draft Makalah Ujian Praktek bahasa indonesia
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah
Masa remaja adalah masa peralihan dari
kanak- kanak menjadi dewasa, hal ini juga termasuk perubahan psikis yang
dialami remaja. Banyak masalah- masalah yang saat ini menerpa remaja,
diantaranya seperti seks bebas, rokok, narkoba, dan lain sebagainya, bahkan
bisa di katakan kasus- kasus tersebut merupakan hal- hal yang lumrah bagi
remaja masa kini.
Tetapi halnya sebuah spoons dibalik
permukaanya yang lembut juga terdapat permukaan yang kasar, begitu juga dengan
remaja dibalik kegiatan remaja yang negatif terdapat juga kegiatan- kegiatan
remaja yang positif yang patut dibanggakan dan akan menjadi bekal untuk
kehidupan mereka dimasa mendatang. Salah satu kegiatan remaja yang positif
adalah berwirausaha diusia muda. Banyak hal positif yang didapatkan dari
berwirausaha salah satunya melatih remaja agar bermental mandiri, bertanggung
jawab, pantang menyerah dan bersikap jujur.
Maka dari itu kenapa makalah ini dibuat,
agar pembanca tahu bahwa kehidupan remaja tidak selalu identik dengan hal- hal
yang negatif, banyak aksi yang dilakukan remaja sebagai penerus bangsa, salah
satunya adalah berwirausaha.
1.2.
Masalah
Adapun masalah- masalah yang akan
diuraikan pada makalah ini adalah sebagai berikut.
1.2.1.
Siapa remaja itu ?
1.2.2.
|
1.2.3.
Kegiatan wirausaha seperti apa yang
dilakukan remaja ?
1.2.4.
Apa motivasi remaja untuk berwirausaha diusia
muda ?
1.2.5. Hal positif apa saja yang didapatkan remaja dari kegiatan wirausaha
?
1.2.6. Bagaimana peran sekolah dalam memberikan pendidikan kewirausahaan
pada remaja ?
1.2.7. Bagaimana peran keluarga untuk menumbuhkan jiwa wirausaha ?
1.2.8. Hambatan apa saja yang dihadapi remaja dalam berwirausaha ?
1.3.
Pembatasan masalah
Dalam
kesempatan ini penyusun hanya akan membatasi masalah dalam hal sebagai berikut.
1.3.1. Bentuk kewirausahaan yang dilakukan remaja berdasarkan survei di
lapangan.
1.3.2. Dampak positif yang didapatkan remaja dari kegiatan wirausaha.
1.3.3. Program sekolah yang mendukung siswa untuk berwirausaha.
1.3.4. Hambatan yang dihadapi remaja dalam berwirausaha.
1.4.
Tujuan
Tujuan
dibuatnya makalah ini adalah sebagai berikut.
1.4.1. Menunjukkan betapa pentingnya pendidikan kewirausahaan untuk
kehidupan mendatang.
1.4.2. Memberikan informasi mengenai kegiatan remaja yang positif,
sehingga perhatian remaja pada hal negatif teralihkan.
1.4.3. Memicu remaja agar berfikir kreatif dalam berwirausaha.
1.4.4. Membantu remaja menemukan solusi untuk mendobrak hambatan dalam
berwirausaha.
1.5.
Metode
Adapun
metode penelitian yang digunakan penyusun dalam membuat makalah ini adalah
sebagai berikut.
1.5.1. Wawancara dengan guru kewirausahaan.
1.5.2. Wawancara dengan siswa/i yang menjalani wirausaha.
1.5.3. Referensi dari internet dan media sosial.
BAB II
PEMBAHASAN MASALAH
2.1.
Pengertian Remaja
Remaja berasal dari kata
latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa.
Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup
kematangan mental, emosional sosial dan fisik (Hurlock, 1992). Pasa masa
ini sebenarnya tidak mempunyai tempat yang jelas karena tidak termasuk
golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua.
Seperti yang
dikemukakan oleh Calon (dalam Monks, dkk 1994) bahwa masa remaja menunjukkan dengan jelas sifat transisi atau
peralihan karena remaja belum memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki
status anak. Menurut Sri Rumini & Siti Sundari (2004: 53) masa
remaja adalah peralihan
dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek/
fungsi untuk memasuki masa dewasa.
Masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi
wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria.
Sedangkan pengertian remaja menurut Zakiah Darajat (1990: 23) adalah “masa peralihan
diantara masa kanak-kanak dan dewasa. Dalam masa ini anak mengalami masa
pertumbuhan dan masa perkembangan fisiknya maupun perkembangan psikisnya.
Mereka bukanlah anak-anak baik bentuk badan ataupun cara berfikir atau
bertindak, tetapi bukan pula orang dewasa yang telah matang.”
4
|
Batasan usia remaja yang umum digunakan oleh para ahli adalah
antara 12 hingga 21 tahun. Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan
atas tiga, yaitu 12 – 15 tahun = masa remaja awal, 15 – 18 tahun = masa remaja
pertengahan, dan 18 – 21 tahun = masa remaja akhir. Tetapi Monks, Knoers,
dan Haditono membedakan, “ masa remaja menjadi empat bagian, yaitu masa
pra-remaja 10 – 12 tahun, masa remaja awal 12 – 15 tahun, masa remaja
pertengahan 15 – 18 tahun, dan masa remaja akhir 18 – 21 tahun.” (Deswita,
2006: 192).
Berdasarkan berbagai pendapat dapat disimpulkan bahwa usia remaja
adalah usia yang labil dan rentan terhadap hal- hal negatif, maka dari itu
dengan terus berusaha memberikan informasi atau bacaan bagi remaja untuk memacu
agar melakukan hal positif yang kreatif dan inovatif, setidaknya dapat menekan
fikiran remaja untuk mengalihkan fikiranya dari hal- hal yang negatif.
2.2.
Pengertian Kewirausahaan
Sebelum mengetahui apa yang dimaksud dengan kewirausahaan, terlebih
dahulu harus memahami apa yang dimaksud dengan wirausaha. Wirausaha atau
entrepreneur dapat didefinisikan sebagai orang yang melakukan kegiatan
mengorganisasi faktor- faktor produksi, dan memberikan hasil yang
produktif.(Dr. Buchari Alma, 1999:11).
Menurut Savary
(1723) dalam bukunya “kamus Dagang”, berpendapat bahwa yang dimaksud
entrepreneur ialah orang yang membeli
barang dengan harga pasti, meskipun orang itu belum tahu dengan harga berapakah
barang (atau guna ekonomi) itu akan dijual kemudian.
Sedangkan
pengertian kewirausahaan dapat diartikan oleh berbagai pendapat, diantaranya
seperti.
2.2.1. Kewirausahaan adalah
suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber daya,
tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis (Achmad
Sanusi,1994).
2.2.2.
Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang
baru dan berbeda (Drucker,1959).
2.2.3.
Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan
seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari,
menciptakan, serta menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan
meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik atau
memperoleh keuntungan yang lebih besar
(Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil Nomor 961/KEP/M/XI/1995).
2.3.
Bentuk Kegiatan wirausaha yang dilakukan remaja
Berdasarkan survei lapangan, kegiatan wirausaha yang dilakukan
remaja memang belum terlalu besar serta resiko yang ditanggung tidak berat, hal
ini disebabkan karna remaja memilih pasar yang digunakan untuk menjual barang
yang diproduksinya masih dalam ruang lingkup yang kecil seperti sekolah tempat
mereka belajar, tempat les, tempat bermain atau lingkungan disekitar tempat
tinggal mereka, hal ini dibenarkan oleh salah satu siswi sekolah menengah
kejuruan di daerah Karawang yang telah bersedia diwawancarai karena kegiatan
wirausaha yang dilakukanya sejak masih duduk di bangku sekolah dasar. Oleh
sebab itu pula keuntungan yang didapatkan belum terlalu besar.
“Keuntungan yang saya dapatkan tidak terlalu besar paling sekitar
1000 sampai 1500 rupiah, tapi itu cukup untuk menambah uang jajan dan ditabung.”
Jelas siska saat diwawancara.
Tapi ada juga remaja yang menjual barang- barang yang nilainya
cukup besar, seperti sepatu, baju, tas, jual beli HP bekas dan sebagainya, dari
situ keuntungan yang di dapatkan cukup besar.
Kegiatan wirausaha yang umum dilakukan remaja saat ini adalah
sebagai berikut.
2.3.1. Menjual makanan
olahan rumah seperti baso bakar, risol, kue, nasi uduk, pastel dan sebagainya.
2.3.2. Menjual tas,
pakaian, sepatu secara online atau langsung.
2.3.3. Menjual pulsa
elektrik untuk ponsel.
2.3.4. Jual beli HP
bekas seperti bros, kalung, gelang,
jepitan dan sebagainya yang dibuat sendiri atau membelinya dari orang lain kemudian dijual
kembali.
2.3.5. Menjual minuman
dalam bentuk botol atau sachet.
2.4.
Motivasi remaja berwirausaha di usia muda
Motivasi adalah suatu faktor yang mendorong seseorang untuk
melakukan sesuatu perbuatan atau kegiatan tertentu, sehingga motivasi dapat
diartikan sebagai pendorong perilaku seseorang.
Banyak faktor yang mendorong remaja untuk berwirausaha di usia muda
diantaranya sebagai berikut.
2.4.1. Membantu orang tua
dalam membiayai hidup
2.4.2.
Menambah uang jajan atau kebutuhanya sebagai anak muda
2.4.3.
Tugas dari sekolah
2.4.4.
Ajakan teman sebaya dan sebagainya
2.4.5.
Karna hobi dan senang berinteraksi dengan orang lain, hal ini
didukung dengan pendapat dalam salah satu sumber, ialah yang disebut motif
berprestasi kewirausahaan,
“Seorang wirausaha
melakukan kegiatan usaha didorong oleh kebutuhan berprestasi, berhubungan
dengan orang lain dan untuk mendapatkan kekuasaan baik secara finansial maupun
sosial (Teori David Mc Clelland,1961).
2.5.
Dampak positif kegiatan
wirausaha bagi remaja.
Kewirausahaan
merupakan salah satu kegiatan yang positif dan pantas dilakukan para remaja
saat ini karna di dalamnya terdapat pembelajaran atau dampak positif yang
sangat baik untuk remaja itu sendiri diantaranya seperti, melatih sikap untuk
bertanggung jawab, jujur, pantang menyerah, berfikir kreatif dan inovatif,
percaya diri, disiplin waktu serta kerapihan dan keterampilan dalam pembukuan.
Kemandirian adalah
salah satu dampak positif dari kegiatan berwirausaha yang berguna untuk
kehidupanya saat ini dan dimasa depan, dengan begitu pola pemikiran remaja akan
terpengaruh untuk berfikir cerdas bahwa tidak selamanya mereka akan bekerja
pada orang lain melainkan menciptakan lapangan pekerjaan sendiri itu lebih baik
dan dapat membantu banyak orang untuk mendapatkan lapangan pekerjaan, tentunya
itu semua dibutuhkan usaha yang maksimal.
2.6.
Peranan sekolah dalam memberikan pendidikan kewirausahaan bagi
remaja.
Sekolah merupakan salah satu pasar yang digunakan remaja untuk
melakukan kegiatan wirausahanya yaitu berdagang, namun selain itu sekolah juga
mempunyai peran penting dalam mendukung serta memotivasi sekaligus membantu
remaja untuk menjalankan kewirausahaan tersebut, dengan adanya pendidikan
kewirausahaan yang saat ini menjadi salah satu mata pelajaran utama di sekolah
menengah kejuruan khususnya, maka remaja akan mendapatkan berbagai ilmu yang
berguna dalam kewirausahaan. Selain itu pelatihan, acara dan memberikan
fasilitas menjadi program sekolah untuk memotivasi remaja agar berani
berwirausaha contohnya seperti, ujian praktek kewirausahaan dengan cara menjual
produk yang didapatkan dari sekolah atau membuat nya sendiri, acara bazar yang
diadakan OSIS disetiap kesempatan, serta fasilitas pembelajaran yang disediakan
sekolah.
Hal tersebut berdasarkan keterangan salah satu guru kewirausahaan
di salah satu sekolah menengah kejuruan, “Selama ini sekolah memberikan
fasilitas yang mendukung siswa untuk berani berwirausaha, selain daripada itu
dalam kegiatan pembelajaran di kelas juga sering dibiasakan agar siswa berani
dan percaya diri untuk berbicara di depan orang banyak, karena itu merupakan
salah satu modal untuk dapat berwirausaha.” Jelasnya, ketika diwawancara.
2.7.
Peranan keluarga untuk menumbuhkan jiwa wirausaha
Keluarga merupakan lingkungan pertama tempat kita mendapatkan
segala hal, mulai dari pendidikan, tingkah laku, sopan santun dan gaya hidup.
Berwirausaha merupakan salah satu kegiatan yang tak luput dari pengaruh
keluarga. Tanpa disadari sejak kecil telah dilatih bekerja seperti menyapu,
mengepel, mencuci dan lain sebagainya.
Langkah- langkah
agar anak mempunyai mental wirausaha menurut salah satu sumber diantaranya
sebagai berikut.
2.7.1.
Membiasakan anak untuk mengungkapkan gejolak jiwanya dalam bentuk
sesuatu yang tertulis baik lisan maupun gambar.
2.7.2.
Mendidik anak dengan kebaikan- kebaikan yang muncul dari dirinya
sendiri sebagai hasil dari serapan anak terhadap lingkungan atau apa yang
dilihat dari orang tua, guru dan teman- temannya.
2.7.3.
Membiasakan perbuatan baik yang sudah dilakukan.
2.7.4.
Menjadikan kebiasaan itu sebagai karakter.
2.8.
Hambatan- hambatan remaja dalam berwirausaha
Tidak mudah untuk menumbuhkan jiwa wirausaha pada remaja, banyak
faktor yang dianggap sebagai penghambat
remaja dalam berwirausaha, baik dari
dalam dirinya sendiri maupun dari luar.
Dari dalam dirinya seperti rasa malu, minder, tidak percaya diri,
malas, merasa cape kalau harus berwirausaha, tidak mau berfikir kreatif, dan lain sebagainya.
Sedangkan faktor dari luar seperti larangan orang tua atau keluarga
dalam berwirausaha, adanya ejekan dari teman, tidak adanya modal yang
mencukupi, pasar yang terbatas, dan lain sebagainya.
Sedangkan dalam sebuah penellitian oleh A.Mckinsky & company,
ada sepuluh kendala bisnis/ wirausaha utama, antara lain.
2.8.1.
Tidak terjadinya penjualan
2.8.2.
Biaya awal yang tinggi
2.8.3.
Kurangnya keterampilan
2.8.4.
Tidak adanya produk yang baru
2.8.5.
Akses kependanaan
2.8.6.
Keuntungan yang tidak mencukupi
2.8.7.
Tidak adanya kepercayaan diri
2.8.8.
Pemasok yang berbiaya tinggi
2.8.9.
Hambatan birokrasi
2.8.10.
Suku bunga tinggi
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Remaja tidak dapat dipisahkan dengan hal- hal yang ingin diketahui
lebih dalam oleh dirinya, maka dari itu mengarahkan rasa keingin tahuanya pada
hal yang positif, akan menyelamatkan masa depanya dari pengaruh yang tidak
baik.
Pendidikan
kewirausahaan yang diselenggarakan sekolah untuk memberikan pengetahuan
kewirausahaan, mengarahkan dalam prakteknya serta pelatihan mental yang
seharusnya dimiliki wirausaha salah satu upaya yang akan membawa remaja pada
keberhasilan khususnya dalam bidang tersebut.
Selain
daripada itu faktor keluarga dan lingkungan juga akan ikut mempengaruhi, seperti
didikan sejak usia dini untuk terbiasa bekerja, membiasakan hidup hemat, dan
belajar mandiri.
Meskipun
dalam prakteknya masih banyak hambatan tapi
dengan adanya dorongan dari berbagai pihak dan praktek berwirausaha yang
dilaksanakan secara rutin akan mendobrak hambatan tersebut.
3.2.
Saran- saran
Saran
yang penyusun ingin sampaikan kepada remaja masa kini, adalah sebagai berikut.
3.2.1. Manfaatkan masa muda untuk belajar agar menjadi bekal dimasa
depan.
3.2.2. Pandai memilih teman untuk bergaul.
3.2.3. Membiasakan berfikir kritis dan kreatif.
3.2.4. Belajar hidup mandiri dari usia muda dan tidak selalu
menyusahkan orang tua.
|
Yang selalu bimbang dalam masalah hati, Namun yakin akan masa depan
Langganan:
Postingan (Atom)